Kamis, 03 September 2009

Mikrotik Web Proxy Setting for Transparant proxy

Mikrotik Web Proxy Setting for Transparant proxy
Fo next articel i explain to setting transparant web proxy server
1. first se t web proxy
/ ip web-proxy
set enabled=yes –>> to make ip web proxy enable
set src-address=0.0.0.0 –>> to make source address to access web proxy will allow
set port=8080 –>> to make port for web proxy
set hostname=”proxy.war.net.id” –>> setting for visble hostname web proxy
set transparent-proxy=yes –>> make transparant proxy enable
set parent-proxy=0.0.0.0:0–>> if we used parent proxy x
set cache-administrator=”support@somethink.org” –>> make set administrator info support
set max-object-size=4096KiB –>> maximal object can cacth with the proxy server
set cache-drive=system –>> where drive position that cache wil be saved
set max-cache-size=unlimited –>> maximal harddrive we used for cache
set max-ram-cache-size=unlimited –>> maximal ram we used for cache
2. add nat for redirect port for squid to make transparant
/ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080 –>> setting can redirect port 80 to 8080 for proxy server
/ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=3128 action=redirect to-ports=8080 –>> setting can redirect port 3128 to 8080 for proxy server
/ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=8080 action=redirect to-ports=8080 –>> setting can redirect port 8080 to 8080 for proxy server



Queue dengan SRC-NAT dan WEB-PROXY
Kategori: Tips & Trik
Pada penggunaan queue (bandwidth limiter), penentuan CHAIN pada MENGLE sangat menentukan jalannya sebuah rule. Jika kita memasang SRC-NAT dan WEB-PROXY pada mesin yang sama, sering kali agak sulit untuk membuat rule QUEUE yang sempurna. Penjelasan detail mengenai pemilihan CHAIN, dapat dilihat pada manual Mikrotik di sini.
Percobaan yang dilakukan menggunakan sebuah PC dengan Mikrotik RouterOS versi 2.9.28. Pada mesin tersebut, digunakan 2 buah interface, satu untuk gateway yang dinamai PUBLIC dan satu lagi untuk jaringan lokal yang dinamai LAN.

[admin@instaler] > in pr
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R public ether 0 0 1500
1 R lan wlan 0 0 1500
Dan berikut ini adalah IP Address yang digunakan. Subnet 192.168.0.0/24 adalah subnet gateway untuk mesin ini.

[admin@instaler] > ip ad pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.217/24 192.168.0.0 192.168.0.255 public
1 172.21.1.1/24 172.21.1.0 172.21.1.255 lan
Fitur web-proxy dengan transparan juga diaktifkan.

[admin@instaler] > ip web-proxy pr
enabled: yes
src-address: 0.0.0.0
port: 3128
hostname: "proxy"
transparent-proxy: yes
parent-proxy: 0.0.0.0:0
cache-administrator: "webmaster"
max-object-size: 4096KiB
cache-drive: system
max-cache-size: none
max-ram-cache-size: unlimited
status: running
reserved-for-cache: 0KiB
reserved-for-ram-cache: 154624KiB
Fungsi MASQUERADE diaktifkan, juga satu buah rule REDIRECTING untuk membelokkan traffic HTTP menuju ke WEB-PROXY

[admin@instaler] ip firewall nat> pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=public
src-address=172.21.1.0/24 action=masquerade
1 chain=dstnat in-interface=lan src-address=172.21.1.0/24
protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=3128
Berikut ini adalah langkah terpenting dalam proses ini, yaitu pembuatan MANGLE. Kita akan membutuhkan 2 buah PACKET-MARK. Satu untuk paket data upstream, yang pada contoh ini kita sebut test-up. Dan satu lagi untuk paket data downstream, yang pada contoh ini kita sebut test-down.
Untuk paket data upstream, proses pembuatan manglenya cukup sederhana. Kita bisa langsung melakukannya dengan 1 buah rule, cukup dengan menggunakan parameter SRC-ADDRESS dan IN-INTERFACE. Di sini kita menggunakan chain prerouting. Paket data untuk upstream ini kita namai test-up.
Namun, untuk paket data downstream, kita membutuhkan beberapa buah rule. Karena kita menggunakan translasi IP/masquerade, kita membutuhkan Connection Mark. Pada contoh ini, kita namai test-conn.
Kemudian, kita harus membuat juga 2 buah rule. Rule yang pertama, untuk paket data downstream non HTTP yang langsung dari internet (tidak melewati proxy). Kita menggunakan chain forward, karena data mengalir melalui router.
Rule yang kedua, untuk paket data yang berasal dari WEB-PROXY. Kita menggunakan chain output, karena arus data berasal dari aplikasi internal di dalam router ke mesin di luar router.
Paket data untuk downstream pada kedua rule ini kita namai test-down.
Jangan lupa, parameter passthrough hanya diaktifkan untuk connection mark saja.

[admin@instaler] > ip firewall mangle print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 ;;; UP TRAFFIC
chain=prerouting in-interface=lan
src-address=172.21.1.0/24 action=mark-packet
new-packet-mark=test-up passthrough=no

1 ;;; CONN-MARK
chain=forward src-address=172.21.1.0/24
action=mark-connection
new-connection-mark=test-conn passthrough=yes

2 ;;; DOWN-DIRECT CONNECTION
chain=forward in-interface=public
connection-mark=test-conn action=mark-packet
new-packet-mark=test-down passthrough=no

3 ;;; DOWN-VIA PROXY
chain=output out-interface=lan
dst-address=172.21.1.0/24 action=mark-packet
new-packet-mark=test-down passthrough=no
Untuk tahap terakhir, tinggal mengkonfigurasi queue. Di sini kita menggunakan queue tree. Satu buah rule untuk data dowstream, dan satu lagi untuk upstream. Yang penting di sini, adalah pemilihan parent. Untuk downstream, kita menggunakan parent lan, sesuai dengan interface yang mengarah ke jaringan lokal, dan untuk upstream, kita menggunakan parent global-in.

[admin@instaler] > queue tree pr
Flags: X - disabled, I - invalid
0 name="downstream" parent=lan packet-mark=test-down
limit-at=32000 queue=default priority=8
max-limit=32000 burst-limit=0
burst-threshold=0 burst-time=0s

1 name="upstream" parent=global-in
packet-mark=test-up limit-at=32000
queue=default priority=8
max-limit=32000 burst-limit=0
burst-threshold=0 burst-time=0s
Variasi lainnya, untuk bandwidth management, dimungkinkan juga kita menggunakan tipe queue PCQ, yang bisa secara otomatis membagi trafik per client.

4 komentar:

  1. mantab... ga cuman langkah2 tapi ada keterangannya juga, bikin orang laen juga ikutan pinter.
    coba dulu ya gan...

    BalasHapus
  2. oke bos mau gue coba dulu. thanks brooooo informasinya

    BalasHapus
  3. Sorry bos, masih newbe...
    Skalian mao nanya bos.
    Klo sudah memake web-proxy, untuk mengganti IP addres kita jadi proxy tidak berfungsi, menggunakan Firefox pada tools..

    Tuh giman caranya bos, supaya bisa tetap menggunakan IP Proxy di Firefox.

    Thanks

    BalasHapus
  4. mantaps bro,ni pake versi berapa ya winboxnya??

    BalasHapus