Senin, 29 November 2010

Tips Mengembalikan Data Harddisk Yang Hilang

setelah beberapa minggu tidak membicarakan Komputer, kali ini saya menulis lagi posting tentang komputerisasi. Disini saya ingin memberikan tips tentang bagaimana mengembalikan data dalam harddisk yang hilang karena virus menyerang partisi hardisk. Saya sempet mengalami masalah ini saat membetulkan komputer temen saya. Mau dibalikin gimana? Partisi harddisknya saja hilang. Tetep tenang, stay cool, berfikir. Dapat dah..hehehe, begini:

Pada dasarnya data yang tersimpan dalam harddisk memang sangatlah rentan. Kita tidak bisa memprediksi atau selalu menyimpulkan seaman apa data kita disana, apalagi saat ini akses internet sudah menjadi suatu kebutuhan, dan akhirnya, penyebaran virus komputerpun menjadi lebih mudah. Nah beginilah yang terjadi jika komputer tidak dilengkapi antivirus yang up to date, yang selalu up to date saja masih bisa kena, apalagi yang tidak. Bila virus yang nyasar ke komputer anda terlanjur menghapus partisi harddisk bisa dipastikan semua data yang ada dalam harddisk akan menghilang.


Bagaimana cara mengembalikan data-data penting tersebut?

Sebelumnya kita siapkan dulu beberapa tool, seperti partition magic untuk membuat partisi serta utility recovery, saya ambil contoh Easyrocovery Profesional dari Ontrack atau Phoenix stellar.
Pastikan keberadaan harddisk yang hilang partisinya lewat BIOS. Bila telah terdeteksi, jalankan komputer seperti biasa.
Install dulu software partition magic kemudian jalankan. Software ini digunakan untuk membuat partisi baru karena pada dasarnya harddisk yang hilang partisinya akibat virus harus dibuatkan partisi baru agar windows bisa mengenali.
Setelah menjalankan partition magic, buat partisi, format harddisk tadi dengan sesuai sistem yang sebelumnya (misal NTFS atau FAT32). Perlu diketahui juga harddisk yang partisinya hilang, maka sistem biasanya mendeteksi harddisk belum terformat, jadi saat anda membuat satu partisi, secara otomatis hardisk tadi akan terformat juga.
Buka explore pastikan keberadaan harddisk atau partisi yang baru tadi. Pasti kosong, hehe namanya juga baru diformat.
Selanjutnya instal dan jalankan aplikasi recovery, contoh disini menggunakan easyrecovery pro dari ontrack.
Klik data recovery terus pilih format recovery, dan klik harddisk yang baru di format tadi.
Sabar menunggu sampai proses selesai, lama atau tidaknya tergantung besar kapasitas harddisk tadi, semakin besar semakin lama.
Setelah proses scaning selesai, anda bisa langsung merecovery semuanya atau memilih beberapa data saja. Kalau ingin merecovery beberapa data saja, pilih data tadi kemudian klik next.
Pilih tempat baru untuk meletakkan data tadi dan klik next.
Saya doakan dari sini semoga datanya bisa kembali semuanya. Jika ada salah-salah kata saya mohon maaf syukur-syukur ada yang ngelurusin. Semoga sedikit atau banyak bisa bermanfaat bagi anda.

download link easyrecovery Profesional : http://w15.easy-share.com/1700176835.html

Kamis, 16 September 2010

Setting Mikrotik Wireless Bridge


Setting Mikrotik Wireless Bridge

Kategori: Tips & Trik

Sering kali, kita ingin menggunakan Mikrotik Wireless untuk solusi point to point dengan mode jaringan bridge (bukan routing). Namun, Mikrotik RouterOS sendiri didesain bekerja dengan sangat baik pada mode routing. Kita perlu melakukan beberapa hal supaya link wireless kita bisa bekerja untuk mode bridge.

Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang satu bisa memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama dengan sisi lainnya.

Namun, jika jaringan wireless kita sudah cukup besar, mode bridge ini akan membuat traffic wireless meningkat, mengingat akan ada banyak traffic broadcast dari network yang satu ke network lainnya. Untuk jaringan yang sudah cukup besar, saya menyarankan penggunaan mode routing.

Berikut ini adalah diagram network yang akan kita set.



Konfigurasi Pada Access Point

1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1


2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge


3. Masukkan IP Address pada interface bridge1

4. Selanjutnya adalah setting wireless interface. Kliklah pada menu Wireless (1), pilihlah tab interface (2) lalu double click pada nama interface wireless yang akan digunakan (3). Pilihlah mode AP-bridge (4), tentukanlah ssid (5), band 2.4GHz-B/G (6), dan frekuensi yang akan digunakan (7). Jangan lupa mengaktifkan default authenticated (8) dan default forward (9). Lalu aktifkankanlah interface wireless (10) dan klik OK (11).


5. Berikutnya adalah konfigurasi WDS pada wireless interface yang digunakan. Bukalah kembali konfigurasi wireless seperti langkah di atas, pilihlah tab WDS (1). Tentukanlah WDS Mode dynamic (2) dan pilihlah bridge interface untuk WDS ini (3). Lalu tekan tombol OK.

6. Langkah selanjutnya adalah menambahkan virtual interface WDS. Tambahkan interface WDS baru seperti pada gambar, lalu pilihlah interface wireless yang kita gunakan untuk WDS ini. Lalu tekan OK.

7. Jika WDS telah ditambahkan, maka akan tampak interface WDS baru seperti pada gambar di bawah.


Konfigurasi pada Wireless Station

Konfigurasi pada wireless station hampir sama dengan langkah-langkah di atas, kecuali pada langkah memasukkan IP Address dan konfigurasi wirelessnya. Pada konfigurasi station, mode yang digunakan adalah station-wds, frekuensi tidak perlu ditentukan, namun harus menentukan scan-list di mana frekuensi pada access point masuk dalam scan list ini. Misalnya pada access point kita menentukan frekuensi 2412, maka tuliskanlah scan-list 2400-2500.



Pengecekan link

Jika link wireless yang kita buat sudah bekerja dengan baik, maka pada menu wireless, akan muncul status R (lihat gambar di bawah).


Selain itu, mac-address dari wireless yang terkoneksi juga bisa dilihat pada jendela registration (lihat gambar di bawah).



Konfigurasi keamanan jaringan wireless

Pada Mikrotik, cara paling mudah untuk menjaga keamanan jaringan adalah dengan mendaftarkan mac-address wireless pasangan pada access list. Hal ini harus dilakukan pada sisi access point maupun pada sisi client. Jika penginputan access-list telah dilakukan, maka matikanlah fitur default authenticated pada wireless, maka wireless lain yang mac addressnya tidak terdaftar tidak akan bisa terkoneksi ke jaringan kita.

Jika kita menginginkan fitur keamanan yang lebih baik, kita juga bisa menggunakan enkripsi baik WEP maupun WPA.


Jumat, 04 Juni 2010

Memperbaiki harddisk rusak (bad Sector)

arddisk adalah media penyimpan yang sangat penting pada computer. Sayangnya umur pemakaian yang terbatas. Kerusakan pada harddisk dapat disebabkan beberapa hal. Misalnya :

· Power supply yang tidak memadai dan merusak kontroller harddisk dan motor.
· Harddisk terjatuh dan merusak mekanik didalamnya atau minimal terjadi bad sector.
· Terlalu sering dibawa bawa tanpa pengaman membuat platter harddisk rusak karena goncangan berlebih.
· Suhu didalam harddisk yang panas membuat kondisi harddisk dalam lingkungan tidak stabil.
· Kondisi MTBF/umur harddisk, sudah tercapai dan akan rusak.

Hal yang masih dapat dilakukan untuk memperbaiki harddisk yang terkena bad sector adalah hanya kondisi dimana harddisk masih berputar, keadaan controller harddisk masih bekerja. Tetapi keadaan ini masih dibagi lagi, bila ingin mengunakan harddisk yang terkena bad sector.
Masalah penyebab bad sector adalah salah satu kerusakan yang sering terjadi. Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan oleh 3 keadaan.

· Kondisi dimana platter harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan. Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.

· Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi ini dapat dikatakan cukup stabil untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin dilow level.

· Kondisi platter yang aus, baik kondisi yang parah atau ringan tetapi kerusakan terdapat di cluster 0 (lokasi dimana informasi partisi harddisk disimpan). Kondisi ini tidak memungkinkan harddisk diperbaiki.
Membicarakan keadaan harddisk untuk diperbaiki hanya memungkinkan perbaikan pada kondisi ke 2, dimana permukaan harddisk masih stabil tetapi terdapat kerusakan ringan di beberapa tempat.

Tujuan

· Upaya untuk mengunakan harddisk yang terdapat bad sector
· Men-eliminasi lokasi kerusakan pada bad sector.

Tahapan 1
Sebelum melakukan tahapan selanjutnya sebaiknya mengunakan tahapan 1 untuk memastikan kondisi platter harddisk yang rusak. Untuk mengetahui hal ini harddisk harus dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). LLF dapat dilakukan dari BIOS atau Software. Untuk BIOS, beberapa PC lama seperti generasi 486 atau Pentium (586) memiliki option LLF. Atau dapat mengunakan software LLF. Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe (dari Maxtor – MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.
Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam harddisk serta informasi bad sector. Software ini juga berguna untuk memperbaiki kesalahan pembuatan partisi pada FAT 32 dari Windows Fdisk. Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.
Peringatan : Pemakaian LLF software akan menghapus seluruh data didalam harddisk

Tahapan 2
Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :
a. Membuat partisi harddisk : Dengan program FDISK dengan 1 partisi saja, baik primary atau extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki harddisk sebagai extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah memiliki
primary partisi (partisi untuk melak ukan booting).

b. Format harddisk : Dengan FORMAT C: /C. Penambahan perintah /C untuk menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector. Selama proses format periksa pada persentasi berapa kerusakan harddisk. Hal ini terlihat pada gambar dibawah ini.

1
Ketika program FORMAT menampilkan Trying to recover allocation unit xxxxxx, artinya program sedang memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut terjadi bad sector. Asumsi pada pengujian dibawah ini adalah dengan Harddisk Seagate 1.2 GB dengan 2 lokasi kerusakan kecil dan perkiraan angka persentasi ditunjukan oleh program FORMAT :

2
c. Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Asumsi pada gambar bawah adalah pembuatan partisi dengan Primary dan Extended partisi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan
hanya ditunjukan partisi extended. Pembagian pada gambar dibawah ini adalah pada drive D dan F (22MB dan 12 MB) dibuang karena terdapat bad sector. Sedangkan pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah sebagai drive yang masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.

3

Bila anda cukup ngotot untuk memperbaiki bad sector anda, dapat juga dilakukan dengan tryerror dengan mengulangi pencarian lokasi bad sector pada harddisk secara tahapan yang lebih kecil, misalnya membuat banyak partisi untuk memperkecil kemungkinan terbuangnya space pada partisi yang akan dibuang. Semakin ngotot untuk mencari kerusakan pada tempat dimana terjadi bad sector semakin baik, hanya cara ini akan memerlukan waktu lebih lama walaupun hasilnya memang cukup memuaskan dengan memperkecil lokasi dimana kerusakan harddisk terjadi.

4

d. Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada partisi yang dibuang (asumsi pada pengujian bad sector terletak pada letter drive
D dan F), maka partisi tersebut dapat langsung dibuang. Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector. Hal yang perlu diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak acakan akan mengacaukan sistem partisi harddisk.

e. Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector. Pada gambar dibawah ini adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK untuk letter drive D dan E. Untuk E dan G adalah partisi letter drive yang
akan digunakan.

5

F. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option 4 (Display partitisi) pada program FDISK, contoh pada gambar dibawah ini adalah tersisa 3 drive : C
sebagai primary partisi (tidak terlihat), 2 extended partisi yang masih baik dan partisi yang mengandung bad sector telah dihapus.

6

G. Akhir proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah diperbaiki karena bad sector.
Letter drive dibagi atas C sebagai Primary partisi dan digunakan sebagai boot, D (758MB) dan E (81MB) adalah partisi ke 2 dan ke 3 pada extended partisi.
Bila anda belum puas dengan hasil mencari bad sector, maka anda dapat mengulangi prosesur diatas. Untuk melakukan Tips ini sebaiknya sudah mengetahui prosedur dalam mem buat partisi dengan program FDISK.
Yang perlu dicatat pada tip ini adalah, berhati-hati pada pemakaian program LLF. Sebaiknya mengunakan single drive untuk mengunakan program ini. Kesalahan melakukan LOW LEVEL FORMAT pada harddisk sangat fatal dan tidak dapat dikembalikin seperti kondisi semula.
Untuk harddisk yang terkena BAD SECTOR sebaiknya mengunakan harddisk yang kondisinya belum terlalu parah atau bad sector terdapat di beberapa tempat dan tidak sporadis tersebar.

Kerusakan pada banyak tempat (sporadis bad sector) pada harddisk akan menyulitkan pencarian tempat dimana terjadi bad sector. Artikel ini sudah dilakukan oleh LAB Busset, dan kesalahan dalam melakukan Tips ini diluar
tanggung jawab Busset..

Cara Setting Modem ADSL D-LINK

Cara Setting Modem ADSL Router Speedy Merk D-link Type DSL-526B
Pastikan modem sudah terhubung dengan :

• Personal Computer(PC)
• Kabel telepon
• Stop kontak Listrik (adaptor)

Jika sudah kemudian nyalakan modem dan PC, biarkan hingga PC dan modem siap digunakan/di setting. bila PC sudah masuk ke Jendela utama dan modem lampu DSL-nya sudah menyala dan tidak blinking / kedap-kedip itu bertanda bahwa modem siap untuk di setting, dan jika lampu modem tetap blinking segera hubungi plasa Telkom terdekat/telepon ke 147*1*2# .

Ikuti langkah-langkah sebagai berikut :
Buka jendela browser seperti internet explorer/mozila firefox/google chrome dll.
Ketikan url http://192.168.1.1 lalu enter

Masukan Username = admin & password = admin lalu enter

Tampilan halaman utama

Pilih advance setup --> add

Setting konfigurasi untuk halaman ini adalah sebagai berikut :
1. Port : [0-3] isilah dengan angka nol (0)
2. VPI :[0-255] isilah dengan nol (0)
3. VCI : [32-65535] isilah dengan (35)
4. Service Category : pilihlah UBR Without PCR
5. Enable Quality Of Service silahkan beri tanda centang
6. Pilih Next.

Setting konfigurasi untuk halaman ini adalah sebagai berikut :

1. Select the type of network protocol for IP over Ethernet as WAN interface pilihlah PPP Over Ethernet (PPPoE)
2. Encapsulation Mode pilih LLC/SNAP-BRIDGING
3. Pilih Next

Setting konfigurasi untuk halaman ini adalah sebagai berikut :
1. PPP Username : Masukkan nomer pelanggan speedy dan diakhiri dengan @telkom.net
2. PPP Pasword : masukkan password yang di dapatkan pada saat aktifasi speedy. Untuk saat ini biasanya default password adalah no. tumpangan / no telpon yang di gunakan untuk speedy tersebut.
3. Centang option berikut :
a. Enable NAT
b. Enable Firewall
c. Enable Retry PPP password on autentification error
d. Bridge PPPoE Frames Between WAN and Local Ports (Default Enabled)
4. Pilih Next


Setting konfigurasi untuk halaman ini adalah sebagai berikut :
1. Enable IGMP Multicast, and WAN Service pilihlah Enable WAN Service dan service name : pppoe_0_8_35_1
2. Pilih Next

Halaman ini memaparkan tentang setting modem yang baru saja kita lakukan kemudian pilih save
Pilih Next

Pilihlah reboot lalu tunggu hingga loading selesai dan modem siap di gunakan.
Setting konfigurasi diatas adalah setandart settingan Telkom speedy yang di berikan kepada pelanggan dan penulis pun mengikuti standart settingan tersebut.

Setting konfigurasi tambahan pada modem
Setting konfigurasi tambahan untuk modem ini sangat berguna sekali untuk warnet dan game center karna untuk setting konfigurasi program penghitung waktu pemakaian PC / billing komputer harus menggunakan static IP tidak bisa dynamic IP karna akan menyebabkan error.

Loginlah kedalam halaman utama modem dengan mengikuti langkah-langkah diatas.
Pilih advance Setup --> LAN

Setting konfigurasi untuk halaman ini adalah sebagai berikut :
1. IP Address : Masukkan sesuai dengan keinginan anda. IP Address ini nantinya akan di gunakan sebagai default gateway pada settingan di PC anda


2. Pilih option berikut ini :
a. Standart Mode
b. Disable DHCP Sever

3. Pilih Add Entries

Masukkan MAC Address dan IP Address yang anda Ingingkan pada setiap PC.
Cara mendapatkan MAC Address dengan melihatnya di Local Area Network Connection --> Support --> Detail

4. Pilih Save / Apply
5. Lakukan Langkah diatas secara berulang hingga semua PC anda sudah terdaftar semua dalam modem ini


6. Pilih Save/Reboot